Jumat, 03 Januari 2020

Sudah Siapkah Saya?

Mendapat kabar bahwa sahabat suami telah berpulang ke RahmatNya, cukup membuat saya kaget. Betapa tak terduganya usia, betapa singkatnya masa hidup kita.

Bang Abdul, adalah sosok yang shaleh, visioner, mampu membaca dan mengambil peluang, seseorang yang sangat bersemangat dalam menyebar kebaikan. 

Beliau pergi dengan tersenyum, tenang dan bahagia.. orang-orang yang ditinggalkan pun tak merasa beliau pergi.. "Beliau tetap disini, dihati kita semua"

Lalu.. saya teringat akan dosa-dosa yang telah ku perbuat. Begitu banyak, begitu berat hingga membuatku tak yakin apakah saya dapat dengan tenang saat kematian menjemputku? apakah saya akan dengan tenang saat jiwa terlepas dari raga?

Begitu banyak perbuatan-perbuatan yg ku lakukan, rasanya kebaikan yang telah ku lakukan tak mampu menghapus atau bahkan menutupi dosa-dosaku..

Bagaimana nanti saat ku dijemput?
Apa yg kubawa?
Apa yg bisa meringankan sakitnya?


Sungguh, kematian adalah pengingat terbaik bahwa hidup kita akan dipertanggunjawabkan kelak, bahwa perbuatan kita pasti ada balasannya, bahwa kematian kita tergantung dengan amalan-amalan terbaik kita selama hidup kita.


Sudah siapkah saya?

Selasa, 16 Oktober 2018

Kopdar Unschooling


Senin lalu, tanggal 8 Oktober 2018
.
.
Anak-anak ikut mamanya meet up dengan member Komunitas HEbAT, grup Unschooling.
.
Sebenernya mamanya ini masih harus banyak belajar soal parenting. Mengingat usia cira yang 6 bulan lagi menginjak 6 tahun. Rasanya seperti dikejar waktu. Karena kami belum memutuskan akan disekolahkan dimanakah anak ini. Dan Lidya sendiri, masih belum yakin apakah sekolah formal atau non formal. Dan lidya baru tahu, pendidikan rumah itu ada berbagai macam yaitu, homescooling, unschooling, flexi school dan deschooling. (Mohon maaf kalau ada kesalahan sebutan atau istilah, maklum baru tahu hehee mangga cari sendiri ya dan istilah ini didapat dari Mak Jorai).
.
Mengikuti Komunitas HEbAT ini, sangat membuka wawasan Lidya sebagai orangtua. Betapa, kita sebagai orangtua adalah Tokoh Utama dalam mengoptimalkan potensi dan bakat anak. Ga perlu pake alat buat mengeceknya. Cukup MENGAMATI, MENCATAT dan MENGARAHKAN, sesuai dengan passion anak-anak.
.
Nah.. Untuk bisa mengarahkan ini, maka sangat dibutuhkan ilmu. Oleh karena itu, Lidya bagai kehausan mencari ilmu untuk dapat mengenal potensi dan bakat anak. Dan sangat bersyukur sekali bisa bertemu dengan Komunitas HEbAT ini. (Nuhun Fany.. Sudah dikenalkan dg Komunitas ini 😘)
.
Maka ikut nyemplung lah Lidya di grup Unschooling. Karena pengen tahu, apa itu Unschooling trs gimana prosedur pelaksanaannya?
.
Senin kemarin, kami kopdar. Membahas rencana kegiatan untuk memfasilitasi kegiatan anak-anak unschooling. Memang bukan materi yg dibahas.. Karena materi akan di paparkan di seminar tgl 21 dan 29 oktober nanti. Berbayar 😁
.
Lidya seperti biasa, datang lebih awal. Sambil menunggu, anak-anak bermain pasir (mereka dah ga sabar pengen main pas liat lapangan dengan pasir yg banyak. Tapi lid ajak sarapan dulu πŸ˜‚) dan ternyata, anak-anak bermain bebas seperti ini termasuk kegiatan unschooling juga. 😍


.
Sepulangnya dari kopdar, sempat mengobrol sama teh Desy, seperti apakah unschooling itu, trs ld greget pengen tahu banyak tentang unschooling ini. Dan teh Desy hanya menyarankan, "Teteh, ga usah mikir terlalu jauh dulu. Saat ini, teteh temani anak saja bermain, amati fitrah-fitrah yg muncul pada diri anak2 masing. Kemudian catat dan dokumentasikan. Nanti akan terlihat anak minat nya kemana"
.
.
Rasanya jleb banget ini hahaaa.. Karena emang Lidya jarang mencatat atau bahkan mendokumentasikan fitrah-fitrah mereka.. Hanya mengizinkan mereka bermain apa yang mereka sukai. Menemani pun jarang πŸ™ˆ
.
Jadi Tugas Besar Lidya saat ini, siapin 3 buku, Temani mereka bermain, amati mereka dan catat fitrah yg muncul saat mereka bermain.. Fyuhhh rasanya berat juga ya tugasnya hahaaaa, soalnya Lidya pengennya, nanti aja kalau sudah pindah rumah hehee
.
.
Tapi ini ga boleh nanti-nanti neh.. Aahhh tutup muka dulu aja deh πŸ™ˆπŸ™Š
Ciwaruga, Parongpong
12 Oktober 2018. 8.32pm

Sabtu, 15 September 2018

Arti Sahabat


Apa arti sahabat buat kalian?
Apakah kalian mempunyai geng?
Bagaimana rasanya memiliki sahabat?
Sering ada konflik ga?
Bagaimana menyelesaikannya?
Atau sahabat kalian malah menjadi musuh kalian saat ini?


Jujur, saya sendiri sampai beberapa waktu lalu masih gamang arti sahabat itu sendiri. Karna dulu, orang-orang yang saya rasa cukup dekat dengan saya, ternyata balik mengecewakan saya. Yah, mungkin karena saya terlalu banyak berharap.

Dalam ingatan saya, hingga saat ini, kalau membandingkan dari film-film atau drama mengenai persabatan. Dimana sahabat itu seseorang yang sangat jujur berekspresi terhadap kita, orang yang mencurahkan perasaan dan keluh kesah pada kita, orang yang memotivasi diri kita untuk bisa lebih baik dan bangkit dari keterpurukan, sahabat yang ada tidak hanya saat suka kita tapi juga ada saat duka kita. sahabat yang begitu mengenal kita dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan diri kita. Saya masih belum bertemu sahabat seperti yang disebutkan tadi. Yang tidak pernah putus berhubungan dengan kita, meski masing-masing dari kami sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Sering seh merasa iri saat melihat orang-orang yang memiliki sahabat dalam jangka waktu yang lama. mempunyai geng mereka sendiri. Seru ya melihatnya. Seneng juga melihat mereka begitu bahagia saat berjumpa dengan sahabat mereka, bagai bertemu oase ditengah gurun yang panas. Mereka bertemu dan mengunggahnya dalam akun media sosial mereka.

Yah.. bagaimanapun juga, setiap orang mempunya jalan hidup mereka masing-masing. Mungkin karena saya termasuk seorang Introvert yang dominan dan egois, sehingga ketika dipertemukan oleh orang-orang yang terlihat memiliki banyak hal yang serupa tapi saya sendiri merasa beda membuat saya berada pada garis jalan saya sendiri.

Saya cukup kesulitan di kondisi dimana teman-teman misalnya ingin makan siang dengan lotek sedangkan saya sendiri menginnginkan mie ayam sebagai santapan siang saya. Di kondisi tersebut ada teman yang memang mengalah dan ikut saja pilihan teman-teman kebanyakan. Tapi saya tidak, jadilah saya seorang sendiri. 😁

Dan seringkalinya saya memang lebih menikmati kesendirian saya daripada harus bersama-sama. Tapi tak jarang pula saya merasakan kenyamanan saat bersama-sama dengan teman-teman saya.

Jadi teringat dengan geng saat SMP dulu. Bersama Nani, Lia, Eva, Firly, Aprizal dan Ali menikmati waktu sepulang sekolah bersama. Berkumpul di rumah Nani atau Lia. Bercanda bersama dan menikmati cemilan bersama. Kangen sekali dengan kalian.. Berharap suatu saat kita bisa berkumpul bersama kembali. Bila tak di dunia, semoga di akhirat nanti kita bisa berkumpul di syurga Allah nanti aamiinnn..

Kemudian teman-teman se-Liqa saat SMA. Mardhiah, Ria, Kania, Uni Ratna, Marini, Ita, Fine dan Yossi. Teman-teman shaleha yang selalu mengingatkan dikala salah, memotivasi dikala gundah. Saya kangen juga dengan kalian... berharap yang sama kita bisa berjumpa kembali di syurga nanti aamiinnn..

Lalu teh Nina (Sirius Bintang) dan Ririn. Rekan kerja yang memiliki cukup banyak kesamaan. Yang membuat saya begitu dekat dengan kalian. Teh Nina yang menjadi teman cerita, berbagi ilmu, berbagi hobby dan menyadarkan saya betapa saya tertarik akan dunia fotografi. Ririn yang cantik nan Shaleha, yang memiliki kesamaan akan ke-Narsis-an. heheee karena memang kami berdua yang paling cantik sekantor (Pede sekali ya hahaha) rasanya rindu sekali kita bisa bersama-sama narsis dikantor ya hehee

Ema, teman yang cukup saya segani saat di kantor, soalnya galak banget hahaaa sampe pernah saya gemetaran saat chatting dengan Ema hahaa.. setelah saya resign dari kantor. Ema lah yang menjadi teman saat saya ingin bisa Me-Time, atau berkuliner ria menikmati jajanan di weekday. Secara mamak rempong tiga anak butuh penyegaran dikala weekday hehee kemudian bisa mengembalikan kewarasan sesampainya dirumah 😍

Dan kini, saya bertemu dengan orang-orang yang sangat menginspirasi saya. Para Mommies digrup Learning Mama, terutama para Adminah yang shaleha. Saya benar-benar merasa sangat beruntung dipertemukan dengan kalian yang masyaallah begitu dewasa, mempunyai kelebihan-kelebihan khas diri kalian. I love you all cause Allah.. Teh Nisa, Ceu Pay, Ambu Giska, Makjorai, Mak Daffa, Teh Rasi, Mbak Vivi, Mimih Octy, dan Mak Zabdan. Sungguh saya tak rela kalau harus berpisah dengan kalian. karena begitu banyak pelajaran hidup kalian yang memotivasi saya sehari-hari, memberikan insight dan inspirasi berharga bagi saya..

Sejak mengenal mereka semua, saya pun menyadari bahwa sahabat adalah orang yang selalu mengingat kita serta mendoakan kita, tanpa kita ketahui. Walau jarang sekali bertemu tapi hati dan pikiran masih terngiang akan sosok-sosok yang kita cintai dan sayangi. Dan saya pun memutuskan kalian adalah sahabat saya. Karena hingga detik ini, ku kenang kalian, ku merasa bahagia saat mengingat kalian, ku merasa rindu teramat sangat dengan kalian.. Saya tak berharap kalian mengingat saya, saya tak berharap kalian merindukan saya. Saya hanya ingin terus mengingat kalian sebagai sahabat-sahabat terbaik saya. Sahabat-sahabat yang membawa kerinduan bagi saya.. i love you all cause Allah.. 😘😘😘😘

Dan hari demi hari, saya bertemu dengan berbagai macam personal, dikenal maupun tidak, tapi mereka menginspirasi saya, mereka memberikan pelajaran untuk saya, maka merekalah sahabat saya.. Dan bagi orang-orang yang dulu pernah hadir dalam hidup saya pun, akan saya anggap sebagai sahabat saya.

Ada sebuah petuah yang sangat menentramkan hati dari Imam Al-Ghazali :
"Persaudaraan bukan terletak pada indahnya pertemuan tetapi ingatan seorang sahabat kepada saudaranya di dalam doa"
masyaallah.. bagai embun pagi yang merasuki hati, begitu sejuk dan menentramkan. Terima kasih sahabat..


Dan ini lagu untuk kalian..


Ciwaruga, Parongpong.
14.40 WIB

edited, Rabu 3 Oktober 2018

Kamis, 19 Juli 2018

Buka Lagi



Sudah lama ga nulis disini ya. baca ulang postingan sebelumnya.
ya Allah... lebay banget seh, norak banget wkwkwkk

mau dihapus sayang ah hahaa

ya udah, jadi sejarah aja, kalau dulu pernah lebay dan galau.
kalau sekarang? entahlah wkwkwkkk

alhamdulillah.. dikasih hadiah laptop sama suami yeay! πŸ’ƒπŸ’ƒ
bayangkan selama 6 tahun pernikahan belum ada hadiah spesial dari suami,
eh ada, katanya, anak... krik krik.. krik


sekarang mau rajin nulis di blog ah biar tersimpan dengan baik
kalau postingan di FB kan ga tersimpan rapi, mau dibaca ulang, susah.
harus scroooooolllllllllll banyak. males banget wkwkwk

ditargetin, sepekan satu cerita hehee
semoga ga ada rasa malas ya.. wkwwkk

see you next post 😍

Kamis, 26 September 2013

Lelah

Rasanya galau begini ya, pengennya nangis terus. Ingin dimengerti, didukung dan disemangati. Entah mengapa saya merasakan sendiri seperti ini, apa mungkin karna saya melakukan hal yang sama? Sehingga melukainya dan kemudian ia pun melakukan hal itu padaku?

Tak ingin mengeluh tapi keluhan ini terus terlontar pada lintasan pikiran ini. Butuh pundak untuk ku labuhkan lelah ini. Tapi pundak itu menjauh. Sehingga saya pun jatuh tersuruk dalam kesedihan dan kegalauan. Saya tak ingin terus seperti ini, lelah batin ini dan lelah pula raga ini.

Bahasa apa yang harus kupergunakan untuk berkomunikasi padamu? Rasanya tidak ada jaringan yang mampu menghubungkan kita.

Hhhh.. mungkin ini karna dosaku, oleh karna itu tak kurasakan kebahagiaan yang tersambut baik, hanya sepihak mungkin. Dosa yang menghalangi cinta itu terpecik dan menggelegar terhubung padanya..


Saya benci keadaan ini. Tolonglah.. I need your hand..

Fetih Team Room
Kamis, 26 September 2013. 9:04 WIB

Kamis, 11 Juli 2013

The Forgotten

Bila senandung ini tak digubris,
Apakah merpati ini akan berpindah sarang,
Mencari kehangatan yang lain?

Aahh.. bukan merpati sepertinya,
Hanya kicauan gagak berparuh cacat.
Apa pentingnya??

17 Mei 2013, 09.00 am

untouched

Saya benci sikap itu,
Saya benci cara itu,
Saya benci kebiasaan itu.
Mengapa sama saja? Tidak ada bedanya.

Rasanya cinta yang dulu sudah muncul dan sudah merekah
Dan kini siap layu dan mati.

Aaaarrrrggggghhhh!!!!!!!!
Aku menangis! Kau tahu?! Aku menangis!!!
Mengapa tak kau peluk aku?!
Mengapa tak kau belai aku?!
Mengapa tak kau cium aku?!

Rasanya saat ini ku berada disudut ruangan yang dingin dan gelap
Menangis sesegukkan, meringkuk dan sendiri.

Sakit.

Kamis, 11 Juli 2013, 10.00 am