Sabtu, 15 September 2018

Arti Sahabat


Apa arti sahabat buat kalian?
Apakah kalian mempunyai geng?
Bagaimana rasanya memiliki sahabat?
Sering ada konflik ga?
Bagaimana menyelesaikannya?
Atau sahabat kalian malah menjadi musuh kalian saat ini?


Jujur, saya sendiri sampai beberapa waktu lalu masih gamang arti sahabat itu sendiri. Karna dulu, orang-orang yang saya rasa cukup dekat dengan saya, ternyata balik mengecewakan saya. Yah, mungkin karena saya terlalu banyak berharap.

Dalam ingatan saya, hingga saat ini, kalau membandingkan dari film-film atau drama mengenai persabatan. Dimana sahabat itu seseorang yang sangat jujur berekspresi terhadap kita, orang yang mencurahkan perasaan dan keluh kesah pada kita, orang yang memotivasi diri kita untuk bisa lebih baik dan bangkit dari keterpurukan, sahabat yang ada tidak hanya saat suka kita tapi juga ada saat duka kita. sahabat yang begitu mengenal kita dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan diri kita. Saya masih belum bertemu sahabat seperti yang disebutkan tadi. Yang tidak pernah putus berhubungan dengan kita, meski masing-masing dari kami sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Sering seh merasa iri saat melihat orang-orang yang memiliki sahabat dalam jangka waktu yang lama. mempunyai geng mereka sendiri. Seru ya melihatnya. Seneng juga melihat mereka begitu bahagia saat berjumpa dengan sahabat mereka, bagai bertemu oase ditengah gurun yang panas. Mereka bertemu dan mengunggahnya dalam akun media sosial mereka.

Yah.. bagaimanapun juga, setiap orang mempunya jalan hidup mereka masing-masing. Mungkin karena saya termasuk seorang Introvert yang dominan dan egois, sehingga ketika dipertemukan oleh orang-orang yang terlihat memiliki banyak hal yang serupa tapi saya sendiri merasa beda membuat saya berada pada garis jalan saya sendiri.

Saya cukup kesulitan di kondisi dimana teman-teman misalnya ingin makan siang dengan lotek sedangkan saya sendiri menginnginkan mie ayam sebagai santapan siang saya. Di kondisi tersebut ada teman yang memang mengalah dan ikut saja pilihan teman-teman kebanyakan. Tapi saya tidak, jadilah saya seorang sendiri. 😁

Dan seringkalinya saya memang lebih menikmati kesendirian saya daripada harus bersama-sama. Tapi tak jarang pula saya merasakan kenyamanan saat bersama-sama dengan teman-teman saya.

Jadi teringat dengan geng saat SMP dulu. Bersama Nani, Lia, Eva, Firly, Aprizal dan Ali menikmati waktu sepulang sekolah bersama. Berkumpul di rumah Nani atau Lia. Bercanda bersama dan menikmati cemilan bersama. Kangen sekali dengan kalian.. Berharap suatu saat kita bisa berkumpul bersama kembali. Bila tak di dunia, semoga di akhirat nanti kita bisa berkumpul di syurga Allah nanti aamiinnn..

Kemudian teman-teman se-Liqa saat SMA. Mardhiah, Ria, Kania, Uni Ratna, Marini, Ita, Fine dan Yossi. Teman-teman shaleha yang selalu mengingatkan dikala salah, memotivasi dikala gundah. Saya kangen juga dengan kalian... berharap yang sama kita bisa berjumpa kembali di syurga nanti aamiinnn..

Lalu teh Nina (Sirius Bintang) dan Ririn. Rekan kerja yang memiliki cukup banyak kesamaan. Yang membuat saya begitu dekat dengan kalian. Teh Nina yang menjadi teman cerita, berbagi ilmu, berbagi hobby dan menyadarkan saya betapa saya tertarik akan dunia fotografi. Ririn yang cantik nan Shaleha, yang memiliki kesamaan akan ke-Narsis-an. heheee karena memang kami berdua yang paling cantik sekantor (Pede sekali ya hahaha) rasanya rindu sekali kita bisa bersama-sama narsis dikantor ya hehee

Ema, teman yang cukup saya segani saat di kantor, soalnya galak banget hahaaa sampe pernah saya gemetaran saat chatting dengan Ema hahaa.. setelah saya resign dari kantor. Ema lah yang menjadi teman saat saya ingin bisa Me-Time, atau berkuliner ria menikmati jajanan di weekday. Secara mamak rempong tiga anak butuh penyegaran dikala weekday hehee kemudian bisa mengembalikan kewarasan sesampainya dirumah 😍

Dan kini, saya bertemu dengan orang-orang yang sangat menginspirasi saya. Para Mommies digrup Learning Mama, terutama para Adminah yang shaleha. Saya benar-benar merasa sangat beruntung dipertemukan dengan kalian yang masyaallah begitu dewasa, mempunyai kelebihan-kelebihan khas diri kalian. I love you all cause Allah.. Teh Nisa, Ceu Pay, Ambu Giska, Makjorai, Mak Daffa, Teh Rasi, Mbak Vivi, Mimih Octy, dan Mak Zabdan. Sungguh saya tak rela kalau harus berpisah dengan kalian. karena begitu banyak pelajaran hidup kalian yang memotivasi saya sehari-hari, memberikan insight dan inspirasi berharga bagi saya..

Sejak mengenal mereka semua, saya pun menyadari bahwa sahabat adalah orang yang selalu mengingat kita serta mendoakan kita, tanpa kita ketahui. Walau jarang sekali bertemu tapi hati dan pikiran masih terngiang akan sosok-sosok yang kita cintai dan sayangi. Dan saya pun memutuskan kalian adalah sahabat saya. Karena hingga detik ini, ku kenang kalian, ku merasa bahagia saat mengingat kalian, ku merasa rindu teramat sangat dengan kalian.. Saya tak berharap kalian mengingat saya, saya tak berharap kalian merindukan saya. Saya hanya ingin terus mengingat kalian sebagai sahabat-sahabat terbaik saya. Sahabat-sahabat yang membawa kerinduan bagi saya.. i love you all cause Allah.. 😘😘😘😘

Dan hari demi hari, saya bertemu dengan berbagai macam personal, dikenal maupun tidak, tapi mereka menginspirasi saya, mereka memberikan pelajaran untuk saya, maka merekalah sahabat saya.. Dan bagi orang-orang yang dulu pernah hadir dalam hidup saya pun, akan saya anggap sebagai sahabat saya.

Ada sebuah petuah yang sangat menentramkan hati dari Imam Al-Ghazali :
"Persaudaraan bukan terletak pada indahnya pertemuan tetapi ingatan seorang sahabat kepada saudaranya di dalam doa"
masyaallah.. bagai embun pagi yang merasuki hati, begitu sejuk dan menentramkan. Terima kasih sahabat..


Dan ini lagu untuk kalian..


Ciwaruga, Parongpong.
14.40 WIB

edited, Rabu 3 Oktober 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar